kami beruntung, duduk berkawan buku dan teori
adiluhung, menyoal pemerataan ekonomi, teori
pertumbuhan dan fenomena gegar budaya, dengan
wajah berseri dan gaya cendekia, ketika mereka yang
juga lahir di atas bumi nusantara berhimpun dalam
pabrik pengap milik si tuan kaya, kami memiliki
alternatif pilihan lebih baik dengan peluang lebih besar.
nasib baik itu berlanjut pada pertanyaan akan peran
dan manfaat diri sendiri terhadap lingkungan tempat
tinggal kami, menjadi lebih terdidik seharusnya dapat
lebih berguna bagi teman dan masyarakat, di tengah
keasyikan menenggak gelas-gelas ilmu pengetahuan
kami tersedak, ada bait-bait tanggung jawab yang tertahan
di kerongkongan menunggu untuk perwujudan
tindakan.
dari sanalah terang sore lahir.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Daftar Isi
- agenda terang sore (1)
- Puisi (2)
- tentang terang sore (2)
- Tulisan (2)
- wajah kami (1)
Followers
Entri Populer
-
Kereta Tiba Pukul Berapa Puisi Tengah Mempertemukan Kita Berbalas Mimpi Hikayat Kematian Sunyi aku cemburu pada puisi-puisimu Secuplik...
-
Selama ini model interaksi mahasiswa di Purwokerto terbatas pada disiplin ilmu yang sama atau dari fakultas yang sama. Pertemuan warna-war...
-
kami beruntung, duduk berkawan buku dan teori adiluhung, menyoal pemerataan ekonomi, teori pertumbuhan dan fenomena gegar budaya, dengan ...
-
"aku bilang cinta tak ada (keyakinanku). Kawin dalam kesusilaan hanyalah melacur dengan kontrak setiap malam. Cinta hanyalah nafsu kela...
-
Nissa Rengganis Armand Arokhmani Laras Maharani Neris Anisti Budi Haryanto Among Prakosa
-
Sajak Seorang Tua Pereduksian Nilai Pendidikan Mereduksinya Moral Akademis Komersialisasi Pendidikan Peran, Fungsi, Posisi Kita Si Maha...
-
Obral Buku Ngobrol Asyik
-
PUISI
Total Tayangan Halaman
1,676
0 komentar:
Posting Komentar