Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

Catatan Nissa Rengganis

  • Minggu, 02 Januari 2011
  • Terang Sore
  • Label:
  • Kereta Tiba Pukul Berapa
    Puisi Tengah Mempertemukan Kita
    Berbalas Mimpi
    Hikayat Kematian
    Sunyi
    aku cemburu pada puisi-puisimu
    Secuplik Kisah KKN
    Irisan Gerimis
    Inspirasi : Octavio Paz
    Kucandui Mulutmu, Suaramu, Rambutmu
    Sajak Sebatang Lisong
    Nol (o-kosong)
    Jingga
    Kontemplasi : Ada dan Tiada
    Si Kaya dan Si Miskin Berebut Ingin Sekolah
    Sajak-sajak Tasikmalaya
    Seksualitas dan Perslingkuhan Anjing Kudisan
    Sajakq Yang Ini Dibaca Juga Y. Trims
    Posting Sajak Lagi Akh
    Malam Yang Resah

    Catatan Armand Arokhmani

  • Terang Sore
  • Label:
  • Sajak Seorang Tua
     Pereduksian Nilai Pendidikan
    Mereduksinya Moral Akademis
    Komersialisasi Pendidikan
    Peran, Fungsi, Posisi Kita Si Mahasiswa
    Semoga Ini Bukan Realita
    Pamlet Cinta

    karya indah

  • Terang Sore
  • Label:
  • PUISI

    agenda

  • Terang Sore
  • Label:
  • Obral Buku
    Ngobrol Asyik

    Facebook Admins

  • Terang Sore
  • Label:
  • Nissa Rengganis
    Armand Arokhmani
    Laras Maharani
    Neris Anisti
    Budi Haryanto
    Among Prakosa

    Kenapa Taman Baca

  • Sabtu, 01 Januari 2011
  • Terang Sore
  • Label:
  • Selama ini model interaksi mahasiswa di Purwokerto
    terbatas pada disiplin ilmu yang sama atau dari fakultas
    yang sama. Pertemuan warna-warni disiplin ilmu d
    Purwokerto masih jarang ditemukan, terutama
    minimnya budaya literasi di kalangan mahasiswa.
    Tengok saja, minimnya (kalau tidak mau disebut tidak
    ada) ruang baca publik di lingkungan kampus

    Taman Baca Terang Sore dirancang untuk menjadi lokus
    interaksi mahasiswa di Purwokerto,. Tidak hanya
    menawarkan buu-buku, taman baca ini scara berskala
    akan menggelar diskusi-diskusi ringan menyoal buku
    dan sastra, membaca film dan iklan, mencari makna
    dari simbol yang terbaca

    Selayang Pandang Terang Sore

  • Terang Sore
  • Label:
  • kami beruntung, duduk berkawan buku dan teori
    adiluhung, menyoal pemerataan ekonomi,  teori
    pertumbuhan dan fenomena gegar budaya, dengan
    wajah berseri dan gaya  cendekia, ketika mereka yang
    juga lahir di atas bumi nusantara berhimpun dalam
    pabrik pengap milik si tuan kaya, kami memiliki
    alternatif pilihan lebih baik dengan peluang lebih besar.

    nasib baik itu berlanjut pada pertanyaan akan peran
    dan manfaat diri sendiri terhadap lingkungan tempat
    tinggal kami, menjadi lebih terdidik seharusnya dapat
    lebih berguna bagi teman dan masyarakat, di tengah
    keasyikan menenggak gelas-gelas ilmu pengetahuan
    kami tersedak, ada bait-bait tanggung jawab yang tertahan
    di kerongkongan menunggu untuk perwujudan
    tindakan.

    dari sanalah terang sore lahir.